Self Talk

Bekas Luka

Di lutut kiri gw ada bekas jaitan yang menjadi keloid. Buah mengambil keputusan sendiri tanpa izin orang tua di masa SD. 11 Jahitan yang membentuk kelabang membuat gw percaya sejak itu ada, bahwa kaki gw jelek. Gw g boleh pakai dress atau celana di atas lutut. Bekas luka itu harus gw tutupi. Dan bahkan sampai sekarang, hampir 22 tahun kemudian, gw akan bilang ke tukang jahit gw itu harus ditutupi. Hal yang sering diprotes sama Miss G. Buat mereka, itu g signifikan.

Hal yang sama juga terjadi dengan jari-jari gw. Bekas luka yang tampak nyata di jari manis kedua tangan gw korban kejahatan deterjen bikin gw sering memandangi mereka dengan pedih. Pernah suatu ketika gw bilang sama Miss G, “Jariku jelek ya. Nanti kalau di zoom pas ada yang kasih cincin, jelek banget bekas lukanya.”  Dan Bons dengan santainya bilang, “Ya elah Kak, ada foundation ini.”

Dan ternyata sampai sekarang masih banyak bekas-bekas luka di jiwa gw yang juga masih gw coba tutupi. Mungkin belum sembuh benar sehingga gampang sekali pedihnya terasa. Atau mungkin sama seperti bekas jahitan di lutut kiri gw yang sebenarnya tidak signifikan itu, gw percaya merasa ‘jelek’ karena bekas-bekas luka itu. Menarik gw untuk masuk ke gua perlindungan agar tidak perlu orang melihatnya. Dan menjauhkan diri dari orang-orang yang berpotensi melukai. Sampai kapan? Entahlah…..

Po: See, that’s the thing, Shen. Scars heal.

Shen: No they don’t.  Wounds heal.

Po: Oh, yeah. What do scars do? They fade, I guess?

Shen: I don’t care what scars do!

Po: You should, Shen. You gotta let go of that stuff from past, because it just doesn’t matter! The only thing that matters is what you choose to be now.

Kung Fu Panda 2

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.