Ini salah satu resep yang gw coba waktu liburan panjang di rumah bokap. Lupa resepnya dapat nyontek dari mana. Mohon maaf sekali bagi yang punya. Resep ini terselamatkan karena sempat diketik ulang untuk dikirim ke seorang teman. Tapi masih ingat persis situasinya. Siang-siang gw masih bau asem, mau mandi tapi baju bersih ada di kamar. Menuju kamar artinya melewati ruang tamu, sementara bokap sedang menjamu tamu dengan pisang kapok rebus sambil duduk melantai di karpet. Mau lewat, kok ya rasa ndak pantes. Hujan pula. Ya sudah, ngendon di dapurlah sambil googling.
Di kulkas ada tepung beras dan santan, kebetulan pula paginya bokap beli nangka yang tidak seberapa. Kalau dimakan satuan dengan 4 orang dewasa yang ada di rumah pastilah akan menimbulkan isu ketidakpuasan. Nah, sebagai seorang Libra yang berusaha keras menciptakan keadilan sosial, akhirnya mengeluarkan dekrit, “Jangan dimakan!! Mau dibikin kinca bubur sumsum.”. Bahkan sampai disembunyikan di kulkas demi keamanan. Hehehehe…. Baca resep lagi, baru sadar hujan begini malas amat ke belakang minta daun pandan sama tetangga. Otak berputar cepat. Dingin + jomblo = butuh kehangatan. *curcol* Tidak mungkin dikasih jahe atau cengkeh. Ada sereh, ya sudah masukkan saja. Hasilnya gw puas, bokap bahagia dengan rasa dan aromanya, Mama Arya minta nambah. Demi kepuasan prima makan bubur sumsum ini pula, gw mengeluarkan peralatan makan peninggalan Nyonya Cantik. Hahahaha……..
BUBUR SUMSUM
- 100 gr tepung beras (gw pake Rosebrand)
- 200 ml santan kemasan
- 600 ml air
- 1 sdt garam
KINCA SEREH
- 150 ml air
- 1 buah gula merah (ukuran besar)
- 6 sdt gula pasir
- 1 batang sereh bagian putihnya saja, memarkan
Cara Membuat:
- Campurkan bahan bubur sumsum menjadi satu, aduk sampai tepung larut kemudian saring. Masukkan dalam panci.
- Panaskan di atas api kecil dengan terus diaduk. Setelah meletup matikan api.
- Di panci yang lain, panaskan bahan kinca sereh sampai mendidih. Koreksi rasa sesuai tingkat manis yang diinginkan.
- Sajikan dengan potongan nangka.