Dua minggu lalu gw sempat lempar ide ke grup PEMIKIR TERLALU JAUH untuk ngerjain bareng-bareng pembatas Alkitab yang ditempel coklat untuk dibagikan ke anak-anak. Hitung-hitung pemanasanlah, punya project kreatif bersama dengan harapan menyalakan lagi semangat pelayanan yang mulai kendor karena sisa panah-panah racun di tahun lalu. Awalnya kami semua sudah sepakat untuk mengeluarkan dana dari dompet masing-masing dan mengajak teman-teman lain untuk ngerjain ide ini. Tapi sayangnya, ketika diinformasikan dengan harapan dapat persetujuan malah ditolak oleh Pendeta dengan alasan takut tidak berkelanjutan. Sejujurnya penolakan itu mematahkan semangat gw sih karena sudah gw jelaskan modalnya sangat murah, beli kertas cantik trus vandalisme si Epson 300 milik Seksi Sekolah Minggu saja. Dan hasilnya Geng Pemikir pun jadi menguap semangatnya.
Tapi gw dan Babang Octa mah anak badung sejatilah. Keluar dari ruang Ibu Pendeta gw sempat tanya, “Gimana ide pembatas Alkitabnya?” dan disambut oleh Babang Octa dengan, “Jadi dong, Kak. Laminating yah!” Ahahahahaha….. Maka jadilah gw bertandang ke Pinterest dan berhasil menemukan satu website yang memberikan 20 desain Kartu Valentine dengan cuma-cuma. Desainnya bagus dengan ayat-ayat yang lebih banyak mengarahkan pada kasih Allah. Cocoklah untuk anak-anak. Foto dan kirim ke Babang Octa dapat approval pula. Itu tanggal 14 Februari kemarin. Hepi dong gw dengan kerja efektif efisien tinggal klik print. Sayangnya sisi sok perfeksionis gw mengingatkan kalau hasil printing Kartu Natal tahun lalu hasilnya kurang memuaskan. Dan gw kurang bisa berdamai dengan hal itu. Sigh!
Maka lanjutlah gw kencan dengan Pinterest dan kemudian berakhir menemukan sebuah desain DIY bookmark yang lebih sederhana lengkap dengan template-nya. Tapi dasar gw orang yang hidupnya selalu resah dan banyak maunya, dapat email dari Mbak Stephanie Page yang nunjukin desain Kartu Valentine buatannya yang lebih sederhana namun mencolok mata bikin gw ngiler juga. Dan karena gw ini anaknya suka keadilan, akhirnya gw sepakatilah menggabungkan kedua desain tersebut. Hahahaha….. Apalagi mengingat glitter silver sebanyak 250 gram yang sudah dua tahun tergeletak manja di kamar harus mulai diberdayakan, maka Jumat sore gw sempatkan mampir ke Artland Menteng untuk numpang pipis cari kertas yang cocok dengan glitter silver. Dan berakhir dengan jam 11 malam gw ganggu Bons curhat bilang kesal sama diri gw sendiri karena merancangkan project yang menyusahkan diri sendiri. Tapi malam itu gw menyelesaikan 3 pembatas Alkitab versi gw dan ketiduran di sofa. Hahahaha…
Sabtu jam 3 siang desainnya final. Proses printing-nya menguji kesabaran. Concorde 220 gram ternyata kurang bersahabat dengan printer-nya, berkali-kali tidak dikenali. Tapi coba print ke art cartoon 210 gram, tintanya sedikit meleber. Akhirnya lanjut pake concorde pink lagi. Lalu mulai deh main-main debu peri alias glitter. Karena glitter-nya versi kering, pertama coba tempel pakai UHU lalu pakai kutek dengan glitter silver, hasilnya jadi mbelendung karena lemnya tidak rata. Akhirnya dapat triknya, kasih lem dengan merata lalu tebarkan glitter dan diamkan sejenak. Ketika setengah kering tekan-tekan glitter supaya banyak yang menempel. Bikin 40 pembatas Alkitab itu lumayan perjuangan. Hahahaha….habis tempel glitter trus digunting satu-satu. Lalu jam 9 malam main ke tukang fotocopy dekat rumah minta laminating. Pulang jam 10an karena Bapaknya sempat ragu-ragu glitternya akan menyusahkan. Sampai rumah masih sempat menggunting-gunting lagi plastik laminatingnya supaya lebih rapi.
Minggu ketemu sama Babang Octa, diberdayakan untuk bolong-bolongin dan pasang-pasang pita. Dan akhirnya pembatas Alkitab-nya kami bagikan sambil bersalam-salaman pulang. Gw nyerahin pembatas Alkitab-nya, Babang Octa menyerahkan coklat. Gw sengaja print lebih untuk dibagi-bagikan ke teman-teman GSM. Tapi nantilah tunggu dilaminating lagi. Hehehe….
Kalau tertarik, silahkan gunakan desainnya ya. Gunakan kertas A4 untuk printing. Jangan lupa ceritakan bagaimana eksekusinya.
Salam.